CINTA DAN KALENG ROMBENG
Bila cinta tercipta dari raga
Raga hanyalah kemasan kaleng kosong
Bila asmara terwujud dari sudut mata
Mata akan meronta memotret keindahan baru
Jika cinta terlahir dari iba
Ia akan lenyap saat ceria tiba
Jika asmara dilahirkan oleh tawa
Ia akan musnah oleh nestapa
Bila cinta tercipta dari bibir bergincu
Ia akan hilang bersama pucatnya gincu
Bila asmara tercipta dari dasi dan kemeja
Ia akan terbang, saat keduanya terlepas
Bila cinta hadir bersama pipi berbedak
Ia luntur saat gerimis menerpa
Bila asmara ada bersama keindahan raga
Ia akan mati dilumat usia
Yang tampak oleh mata akan sirna
Raga hanya kemasan kaleng rombeng
Yang kadang didaur ulang, untuk menipu mata
Hati dan pribadi adalah kasaf dan asasi
Kecintaan asasi hantarkan pada yang hakiki
Mencintai ciptaan pada sang pencipta
Hitam putihnya adalah bola asmara
Yang terus dikawal hingga masa kemudian
Raga hanyalah kemasan kaleng kosong
Bila asmara terwujud dari sudut mata
Mata akan meronta memotret keindahan baru
Jika cinta terlahir dari iba
Ia akan lenyap saat ceria tiba
Jika asmara dilahirkan oleh tawa
Ia akan musnah oleh nestapa
Bila cinta tercipta dari bibir bergincu
Ia akan hilang bersama pucatnya gincu
Bila asmara tercipta dari dasi dan kemeja
Ia akan terbang, saat keduanya terlepas
Bila cinta hadir bersama pipi berbedak
Ia luntur saat gerimis menerpa
Bila asmara ada bersama keindahan raga
Ia akan mati dilumat usia
Yang tampak oleh mata akan sirna
Raga hanya kemasan kaleng rombeng
Yang kadang didaur ulang, untuk menipu mata
Hati dan pribadi adalah kasaf dan asasi
Kecintaan asasi hantarkan pada yang hakiki
Mencintai ciptaan pada sang pencipta
Hitam putihnya adalah bola asmara
Yang terus dikawal hingga masa kemudian
Post a Comment