LEWAT MIMPI
Ku coba memarut wajah malam
Yang kian enggan kuajak tidur
Mataku telah gontai
Biarkan jiwa ini pulas juwita
Bila kesetiaan masih seangkuh dulu
Temuiku dialam mimpi
Tak usah mengetuk pintu hati
Atau mencongkel jendela nurani
Aku disini untukmu wanitaku
Bidadari nan selalu ramaikan gamelan jiwa
Mencerahi tiap kais nafas yang ku endus
Dan mengaliri kehidupan di lorong nadiku
Rinduku masih biru sayang
Aku masih nyaring bernyanyi
Pada instrumen rona rindumu
Tak kenal batas hingga kau jemu
Keceriaan nan jingga
Selalu terangi hari tanpa awan
Dan bayupun mengusap peluhku dengan lembut
Lenyapkan kesah dan lelah tanpa bekas
Hadapi badai dengan tameng keyakinan dindaku
Hidup adalah perjuangan…….
Disana seni jua menyatu
Kawinkankan keduanya tuk arungi masa depan sayang
Waktu adalah maha guru
Yang kan ajarkan kedewasaan sejati
Nan bijak seputih melati dan selembut sutra Cina
Dan kan ku sirami dengan doa sejernih zam-zam
Kegilaan cinta kita nan dulu
Simpanlah dilaci kalbu tanpa lubang
Dialah stamina abadi hasrat Q-ta
Tuk mengayuh gelombang pada biduk yang sama
Malam kian letih temani rembulan
Embun pagi menusuki pori-poriku
Melemparkanku dari dunia mimpi dan
Membawaku kembali kebumi.
Yang kian enggan kuajak tidur
Mataku telah gontai
Biarkan jiwa ini pulas juwita
Bila kesetiaan masih seangkuh dulu
Temuiku dialam mimpi
Tak usah mengetuk pintu hati
Atau mencongkel jendela nurani
Aku disini untukmu wanitaku
Bidadari nan selalu ramaikan gamelan jiwa
Mencerahi tiap kais nafas yang ku endus
Dan mengaliri kehidupan di lorong nadiku
Rinduku masih biru sayang
Aku masih nyaring bernyanyi
Pada instrumen rona rindumu
Tak kenal batas hingga kau jemu
Keceriaan nan jingga
Selalu terangi hari tanpa awan
Dan bayupun mengusap peluhku dengan lembut
Lenyapkan kesah dan lelah tanpa bekas
Hadapi badai dengan tameng keyakinan dindaku
Hidup adalah perjuangan…….
Disana seni jua menyatu
Kawinkankan keduanya tuk arungi masa depan sayang
Waktu adalah maha guru
Yang kan ajarkan kedewasaan sejati
Nan bijak seputih melati dan selembut sutra Cina
Dan kan ku sirami dengan doa sejernih zam-zam
Kegilaan cinta kita nan dulu
Simpanlah dilaci kalbu tanpa lubang
Dialah stamina abadi hasrat Q-ta
Tuk mengayuh gelombang pada biduk yang sama
Malam kian letih temani rembulan
Embun pagi menusuki pori-poriku
Melemparkanku dari dunia mimpi dan
Membawaku kembali kebumi.
Post a Comment