WIRAUSAHA SERVIS KOMPUTER

“Terngiang kata tiada lowongan untuk kerja yang didambakan. Tak peduli berusaha lagi namun kata sama kaudapatkan.... Engkau sarjana muda, resah takdapat kerja, tak berguna ijasahmu. Empat tahun lamanya bergelut dengan buku siasia semuanya”

Begitulah sepenggal syair yang dinyanyikan Iwan Fals dalam lagu “Sarjana Muda” untuk menggambarkan susahnya mencari sebuah pekerjaan. Di tengah krisis yang masih melanda, mencari pekerjaan adalah sesuatu yang sangat sulit diperoleh dan pekerjaan bisa dibilang menjadi barang langka. Satu jabatan pekerjaan yang lowong bisa diperebutkan seratus bahkan seribu pelamar. Coba lihat berapa banyak pekerjaan yang seharusnya diisi oleh lulusan SMU atau D-3 ditempati oleh seorang sarjana atau bahkan S-2. Namun, bagi seorang yang ahli atau paling tidak terbiasa dalam hal utak-atik komputer, mencari sebuah pekerjaan agaknya bisa menjadi pilihan lain. Yang terlintas pertama dalam pikiran orang macam ini adalah bagaimana kemampuan tersebut bisa menjadi pekerjaan, syukur-syukur bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Tidak sedikit tukang servis atau kerennya disebut teknisi komputer tersebut adalah sarjana komputer.

Kelihatannya pekerjaan macam ini bukanlah pekerjaan impian. Tapi bila Anda sedikit memperhatikan iklan lowongan pekerjaan di koran atau majalah, begitu banyak perusahaan yang membutuhkan teknisi komputer untuk sekadar pemeliharaan sampai reparasi komputer mereka. Melihat pekerjaan semacam ini bisa membuat dapur “ngebul”, banyak yang kemudian terjun sebagai tukang servis komputer partikelir meskipun latar belakang pendidikan mereka bukan di bidang komputer. Untuk melihat di lapangan, coba sekali waktu Anda mengunjungi kawasan Indramayu kota. Begitu banyak toko computer yang sekaligus melayani reparasi komputer. Itu pun belum ditambah orang-orang yang secara peribadi menerima perbaikan computer, biasanya dari kalangan mahasiswa yang mencari penghasilan sampingan seperti saya dulu sebelum mencoba peruntungan dengan membuka lembaga pelatihan kursus computer "BIMA COMPUTER EDUCATIONS" sekaligus Bekerja sebagai tekbisi di ARMADA KOMPUTER INDRAMAYU. Di kawasan Indramayu kota terdapat tiga toko Komputer besar yang melayani reparasi computer dengan keahlian spesialisasi tersendiri. Yang menarik, banyak dari mereka yang berdiri tersebut ada yang mengkhususkan diri untuk memperbaiki CPU, Printer, dan Mather Board. Sangat spesifik memang. Tetapi kekhususan semacam ini justru bisa menjadi nilai lebih dan membuat seorang teknisi atau sebuah toko computer dicari orang.

Untuk bisa menjadi teknisi partikelir semacam ini sebetulnya tidak diperlukan sekolah yang terlalu tinggi sampai sarjana. Banyak di antara teknisi komputer di indramayu yang hanya berbekal ijasah SMA atau SMK. Pendidikan tambahan seperti kursus merakit atau reparasi disertai bekal pengalaman yang cukup bisa menjadikan seseorang menjadi teknisi yang handal. Bagi Saya, yang merupakan teknisi komputer di Armada Komputer Indramayu Bunderan Kijang , pengalaman bagin saya adalah segalanya. Namun, itu semua tidaklah cukup jika seseorang tidak memiliki daya analisis yang tinggi. Kemampuan yang tinggi dalam menganalisis kerusakan amat dituntut dalam pekerjaan model begini. Urusan tarif agaknya relatif berbeda untuk setiap teknisi. Berat tidaknya kerusakan yang terjadi juga menjadi bahan pertimbangan besarnya ongkos reparasi. Biasanya yang paling mahal adalah reparasi monitor komputer. “ ongkos servis relative besarnya, tergantung kerusakannya. Semakin tinggi kerusakannya maka ongkos semakin mahal. “di ARMADA KOMPUTER sendiri menetap-kan tarif sekitar 35-40 ribu rupiah untuk satu unit komputer. ,” Ujar Pak Kholik, Pemilik Toko ARMADA yang juga jadi dosen di Akademi Informatika Purnama Niaga Indramayu.

Bayangkan, jika dalam sehari seorang teknisi partikelir mampu mereparasi minimal 1 unit komputer, sebulan mereka mampu menghasilkan sekitar 1 juta lebih. Lumayan bukan, untuk masa krisis pekerjaan seperti sekarang. Tinggal bagaimana caranya anda mencari dan mengikat pelanggan. Anda tertarik..???