Header Ads

BALADA PERPISAHAN (Dunia Belum Berakhir)

BALADA PERPISAHAN
(Dunia Belum Berakhir)

Imajinasiku kembali menyusuri lorong-lorong hitam
Lentera jantung tidak lagi semburkan cahayanya
Pengap melebihi camp penyiksaan para Nazi
Aroma kamboja menusuk-nusuk pembauanku

Kita harus melangkah pada jalan yang berbeda
Warna keyakinan yang berbeda bukan ku niscayakan
Bundaku punya hati yang lebih asasi dikalbuku
Meski warna cintamu masih silaukan hasrat disini

Bila restu Ibu telah lenyap ditelan keangkuhan kita
Apa makna kebersamaan ini…..
Meski sejuta pedih membumbui nurani
Perpisahan adalah elegi nestapa tak berperi

Cintaku padamu masih lagi membatu
Tegar sekuat cadas menantang badai
Namun asmara itu kan terkungkung lara
Bawalah bahagia didirimu usah pedulikan nestapaku

Bila agama mizan di mata bundaku
Meski cinta tak kenal batas jarak dan waktu
Apa makna nol restu bunda dihatiku
Biarlah sejuta kisah terkubur tuk sekedar memori

Meski selaksa hujan takkan wakili perpisahan ini
Nyanyian kematian bayi asmara nan terlanjur terlahir
Kejam memang….namun mau berkata apa
Kutak punya daya merubah takdir Tuhan

Mengembaralah menelusuri hati yang nyaman
Bertamulah pada kalbu biru yang hakiki
Ciumi kedamaian yang nyata tanpa tirani
Sebab cinta tak sekedar kata – kata dan keangkuhan

Pangeran yang tlah mencuri separuh nafasku
Ingatlah cerita yang telah kita ciptakan, hanya itu pintaku
Jangan layu bersama kenyataan ini
Sebab cinta kan lahir sealur waktu dan kesadaran,..carilah

Jangan ada benci dihatimu…
Sebab perkenalan kita dibimbing para dewa
Bertamasya di altar nirwana memetik syahdu di kalbu
Meski semua itu, kini kan sirna

Sekali waktu ku kan menjumpaimu
Meski hanya sebatas bunga mimpi
Karna mimpimu adalah kehidupanku
Ingat kata terakhirku…..DUNIA BELUM BERAKHIR

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.